Kemacetan lalu lintas di Jakarta setiap tahun semakin parah. Itu didorong perekonomian yang meningkat, sehingga volume kendaraan bertambah besar.
Ketua Infrastructure Partnership and Knowledge Center Harun Al Rasyid mengatakan, tahun ini kemacetan bisa mengakibatkan kerugian materi hingga Rp 12,8 triliun.
"Kemacetan di Jakarta telah banyak menguapkan nilai ekonomi, yang semestinya bisa menjadi penghasilan untuk daerah maupun swasta," ujar Harun Al Rasyid, Minggu (23/12/2012).
Harun menjelaskan, pada 2020 nanti, kemacetan lalu lintas bisa membuat kerugian hingga Rp 65 triliun. Harun menuturkan, angka sebesar Rp 65 triliun belum termasuk kerugian waktu, biaya bahan bakar, dan biaya kesehatan
Dari data yang ada, di Jakarta saat ini ada kebutuhan 17,1 juta perjalanan di setiap hari, dan dilayani 5,7 juta unit kendaraan bermotor, dengan pertumbuhan 9 persen per tahun.
"Ironisnya, dari keseluruhan kendaraan bermotor, hanya 86.435 atau 1,8 persen yang merupakan angkutan umum," papar Harun.
Sumber: tribunnews.com
