Kepada KPI, Trans Tv Akui Super Trap Cuma Rekayasa - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Kepada KPI, Trans Tv Akui Super Trap Cuma Rekayasa


Trans Tv memenuhi panggilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait tayangan Super Trap yang memasang kamera di toilet. Dalam pertemuan tadi pagi, Trans Tv mengakui kepada KPI jika tayangan Super Trap hanya rekayasa karena sudah diatur sebelumnya. 

"Kami sudah mendapatkan keterangan dari mereka. Ternyata tayangan Super Trap yang toilet itu memakai talent, hanya rekayasa. Pertemuan ini mereka mengatakan tidak ada korban karena pakai talent," ucap Ezky ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012).

Ezky menuturkan, pihak KPI tidak mempermasalahkan mengenai korban yang sebelumnya sudah direkayas. Namun, apa yang dilakukan Trans Tv merupakan pembohongan publik. Pihak Trans Tv tidak mengumumkan bahwa tayangan tersebut adalah rekayasa.

"KPI mengatakan persoalan bukan masalah korban tapi satu ada kebohongan publik bahwa tidak dikatakan dalam tayangan itu bahwa ini diperagakan oleh model. Ini adalah adegan tidak sebenarnya atau apalah," jelasnya. 

"Karena dalam adegan itu seperti benar-benar menganggu persepsi orang. Karena toilet kan mau umum atau di rumah itu tempat yang privasi," tandasnya.

Rekayasa Super Trap, Trans Tv Anggap Bagian dari Hiburan
Trans Tv mengakui kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) jika korban di tayangan Super Trap merupakan talent yang dibayar dan rekayasa. Namun, Trans Tv berdalih hal itu bagian dari hiburan dan wajar. 

"Ini bagian dari entertainment. Maksudnya, semua tayangan Super Trap itu real, namun beberapa kuota tayangan kita membuat pengadegannya," ucap Eksekutif Produser Super Trap, D Mayo ditemui d Kantor KPI, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012).

Namun, pihaknya mengakui pada tayangan jebakan di toilet sangat tidak layak sehingga berbuntut pada pengaduan masyarakat dan sanksi dari KPI. Super Trap edisi toilet menuai kecaman karena menampilkan aktivitas orang buang hajat. Acara itu dinilai sangat tidak etis dan tidak pantas.

"Sebenarnya semua real, makanya saya bilang ini sial yang berurutan, secara naluri dan moral tidak layak. Makanya yang episode ini kita buat sendiri adegannya saja, yang lainnya sih real," kilahnya.

Sumber: okezone.com