Saat ini banyak produk yang dijual di masyarakat dengan menggunakan
label susu, seperti susu kedelai dan susu kental manis. Padahal tidak
semua produk tersebut termasuk kategori susu.
"Masih banyak
produk yang menggunakan label susu yang sebetulnya tidak bisa masuk ke
dalam kategori produk diary," ujar ahli nutrisi Emilia E Achmadi, MS, RD
dalam acara Rayakan World School Milk Day untuk Perbaikan Gizi Anak di
SDN01 Menteng, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Emilia menjelaskan susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia termasuk manusia.
Sedangkan
seperti susu kedelai tidak termasuk susu karena ia berasal dari nabati,
tapi ia bisa menjadi replacement (pengganti) pada orang yang tidak bisa
mengonsumsi susu.
"Susu kental manis tidak masuk ke dalam
kategori susu karena kandungan kalsium dan protein rendah, tapi gula dan
lemaknya tinggi. Mending nggak usah minum susu daripada harus minum
susu kental manis dan lebih baik ganti dengan sumber protein lain
seperti dari tahu dan juga tempe," ungkapnya.
Selain itu sampai
sekarang masih ada kesalahpahaman di masyarakat yang takut untuk
mengonsumsi susu karena khawatir berat badannya akan semakin meningkat,
padahal menjadi gemuk bisa disebabkan jika salah memilih jenis susu atau
pola makan yang salah.
"Menghindari susu karena nggak mau gemuk,
tapi saat bersamaan giliran ada tahu goreng isi bisa makan 4-5 dan
nggak mikirin lemaknya. Pilihan makanan lain ini juga bisa bikin gemuk,"
ungkapnya.
Ketakutan akan kenaikan berat badan menjadi pemicu
utama orang dewasa menghindari susu, untuk itu susu rendah lemak menjadi
produk pilihan yang paling tepat bagi orang dewasa yang takut gemuk.
Di
dalam susu terdapat protein kualitas tinggi yang mudah dicerna dan
diserap dalam jumlah tinggi serta bisa turut membantu menjaga bentuk
tubuh atau menurunkan berat badan. Ini karena konsumsi susu bisa
mencetuskan lebih banyak energi dan meningkatkan metabolisme.
sumber : detik.com