Krisis keuangan yang terjadi di Eropa akan menuai korban. PSA Peugeot-Citroen berencana memutus hubungan kerja (PHK) 10 persen dari total pekerjanya, atau 8.000-10.000 orang di Perancis. Rencana ini disampaikan serikat pekerja, dilansir autonews Europe (3/7/2012).
Christian Lafaye, Pemimpin Serikat Kerja terbesar kedua di PSA mengatakan, perusahaan terus tehimpit masalah keuangan sehingga memaksa harus memangkas pengeluaran. Jumlah ini, jauh lebih tinggi dari target yang pernah ditetapkan yakni, hanya 4.000 pekerja. Tambahan 1.500 - 2.000 pekerja diambil dari pabrik PSA Aulnay di sebelah luar Paris, yang saat ini dalam kondisi tutup sementara (idle). Juga 600 pekerja di pabrik Rennes - kerjasama dengan Fiat- juga siap dirumahkan. Beberapa pekerjaan administrasi juga siap ditiadakan.
PSA tercatat mempekerjakan 100.356 orang tetap dan honorer di Perancis pada 2011. Secara global, jumlah pekerja merek asal Perancis ini mencapai 209.019 orang (per 2011).
Berhemat
Pekan lalu, CEO PSA Philippe Varin mengatakan pada serikat pekerja kalau perusahaan wajib melakukan pengurangan biaya produksi agar bisa berhemat sampai 1 miliar euro. Langkah ini diambil karena, PSA juga menjadi salah satu perusahaan yang terlilit masalah hutang. Guna menanggulanginya, ongkos produksi wajib di pangkas 3,4 miliar euro, akhir 2011.
Selain PHK, opsi lain yang dilakukan perusahaan untuk menyelamatkan adalah dengan menjual gedung markasnya di Paris yang sudah berusia 48 tahun senilai 1 miliar euro. PSA juga telah menandatagani kerjasama dengan General Motors Comapany guna mengurangi biaya pembelian dan pengembangan untuk revitalisasi pasar Eropa. Sebaliknya, PSA harus merelakan 7 persen sahamnya untuk merek Amerika Serikat itu.
Sumber : kompas.com
