Minimalisir Sakit dengan Batasi Konsumsi Makanan Ini - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Minimalisir Sakit dengan Batasi Konsumsi Makanan Ini

Pernahkah Anda tahu jika apa yang dimakan dan pola makan Anda bisa menjadi salah satu penyebab radang sendi, nyeri otot, asma dan gangguan kulit yang Anda alami selama ini?

70 persen sel-sel kekebalan manusia berada dalam sistem pencernaan dan mengalami kontak langsung dengan makanan yang dimakan manusia setiap harinya.

Jika sistem kekebalan itu terpicu oleh bakteri-bakteri dari makanan atau mengalami ketidakseimbangan hormon-hormon penting seperti insulin maka kesemuanya akan menyebabkan terjadinya peradangan.

American Journal of Clinical Nutrition melaporkan bahwa makanan seperti gula olahan dan pati berglikemi tinggi bisa meningkatkan peradangan yang menyebabkan nyeri, kulit memerah dan pembengkakan. Bahkan peradangan kronis merupakan akar dari berbagai penyakit mematikan.

Kabar gembiranya, peradangan kronis bisa dicegah dan disembuhkan sepenuhnya dengan perencanaan pola makan yang benar.

Berikut cara yang harus dilakukan agar makanan tak bikin sakit seperti dilansir dari CNN, Senin (23/7/2012):

1. Jauhi Tepung dan Gula

Tepung terigu merupakan sumber karbohidrat sederhana yang bisa terurai menjadi gula di dalam mulut Anda dengan bantuan enzim pencernaan.

Gula dalam jumlah yang tinggi juga meningkatkan advanced glycation end-products (AGE), protein yang terikat pada molekul glukosa yang bersifat merusak.

Ketika tubuh mencoba memecahkan AGE, sel-sel kekebalan melepaskan semacam 'sinyal' terjadinya peradangan yang disebut sitokin.

Kondisi ini bisa menyebabkan radang sendi, katarak, penyakit jantung, daya ingat yang rendah atau kulit keriput.

2. Hindari Makanan yang Bikin Sensitif atau Alergi

Makanan yang membuat Anda alergi akan mengganggu stabilitas insulin dan menyebabkan kadar gula darah menurun, keduanya akan menyebabkan peradangan yang lebih hebat.

Tingginya kadar insulin juga meningkatkan hormon stres atau kortisol Anda sehingga membuat tubuh Anda menahan lemak lebih lama.

Alergi makanan juga memicu mast cell (salah satu jenis sel darah putih yang bertugas untuk memberi peringatan kepada tubuh saat terjadi cedera atau infeksi) untuk melepaskan histamin yang menyebabkan kulit memerah dan membengkak akibat peradangan.

Oleh karena itu Anda harus mengindividualisasi rencana pola makan Anda untuk menghindari makanan yang Anda anggap sensitif.

Makanan yang seringkali dianggap sebagai pemicu alergi diantaranya gandum, gluten, jagung, susu, gula dan kentang.

3. Konsumsi Makanan yang Berwarna-warni

Lobak merah, ubi jalar jingga, kubis ungu dan sayuran hijau kaya akan vitamin C dan antioksidan lain yang mampu mengurangi kondisi peradangan.

Oleh karena itu, fokuskan pilihan makanan Anda pada sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussel dan kangkung yang sarat dengan indole 3 carbonol (i3c). Sulfur yang dikandung kelompok sayuran ini juga membantu mendetoks hati.

Lagipula, sebuah studi dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa makan berbagai jenis buah beri setiap hari dapat mengurangi peradangan secara signifikan.

4. Cari Makanan Sumber Protein Tinggi

Kacang-kacangan, ayam dan kalkun merupakan sumber lean protein yang luar biasa.

Daging merah sangat tidak dianjurkan untuk memenuhi target ini. An Pan dan tim risetnya di Harvard School of Public Health merilis sebuah studi pada bulan Maret 2012 yang menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dapat dikaitkan dengan tingginya risiko kematian dini.

Selain mengandung garam, daging merah juga mengandung asam arakidonat tinggi yang akan semakin meningkatkan peradangan. Sumber makanan lean protein lain yang bisa dipertimbangkan adalah telur dan produk susu.

5. Gunakan Minyak Sehat untuk Memasak

Hindari makanan yang mengandung lemak trans yang sudah dihaluskan, minyak omega 6 (minyak kedelai, jagung, biji kapas) dan gunakan minyak zaitun untuk memasak.

Minyak zaitun merupakan sumber asam oleik yang luar biasa karena sifat anti-peradangannya.

Tim peneliti dari Spanyol melaporkan dalam Journal of the American College of Nutrition bahwa orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak asam oleik memiliki fungsi insulin yang lebih baik dan kadar gula lebih rendah.

Alternatifnya, hewan ternak yang diberi makan rumput, biji rami, biji chia, ikan salmon liar (tidak dibudidayakan), ikan herring, sarden dan makarel yang juga bersifat anti-peradangan.

sumber : detik.com