Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melakukan mogok produksi sementara hingga Jumat (27/7/2012) mendatang. Aksi tersebut merupakan respon dari naiknya harga kedelai di pasaran. Suharto, Ketua Puksopti DKI Jaya mengatakan, mogok produksi tersebut akan dilakukan mulai besok, Rabu, 25 Juli 2012 hingga Jumat, 27 Juli 2012. Mogok produksi itu pun telah disepakati oleh pengurus di lima wilayah di Jakarta.
"Kita koordinasi bersama-sama dan menyampaikan jalannya pelaksanaan demo mogok produksi, kita juga menjalin kebersamaan karena para perajin tempe-tahu senasib sepenanggungan menghadapi kenaikan harga kedelai," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/7/2012).
Suharto melanjutkan, setelah hari Jumat, harga jual tempe akan ditingkatkan dari harga semula Rp 6.000 menjadi Rp 8.000. Ia juga berharap pemerintah menghapus bea masuk yang semula 5 persen menjadi 0 persen. "Meskipun, itu nggak terlalu ngaruh, karena perdagangan kedelai adalah perdagangan bebas yang bisa dikendalikan pasar internasional," lanjutnya.
Imbas ke Pedagang
Kenaikan harga tempe disesalkan pedagang gorengan, Yayuk (33). Ia yang sehari-hari berdagang di depan Polsek Jatinegara tersebut mengungkapkan, kenaikan harga tempe itu akan mengurangi omzet penjualannya. "Iya lah (omzetnya berkurang), kan kita jualnya dengan harga sama," ujarnya.
Hari ini saja, Yayuk mengaku untung-untungan mendapatkan tempe di pasaran. Pasalnya, telat beberapa jam saja dari subuh, barang yang jadi menu favorit di keluarga Indonesia tersebut sudah habis terjual. "Untung saya belinya subuh," lanjutnya.
Sumber : kompas.com