Edwin Lau |
Wagyu berasal dari dua suku kata Jepang, Wa artinya Jepang dan Gyu yang berarti daging sapi. Sehingga, Wagyu memiliki arti daging sapi Jepang. Berbeda dengan kehidupan jenis sapi lainnya, sapi-sapi di Jepang yang tinggal di pegunungan tinggi memang benar-benar memiliki keistimewaan.
Dari segi pangan, sapi yang hidup di pegunungan di Jepang tidak hanya mengonsumsi rumput, tetapi juga biji-bijian bernutrisi seperti jagung dan barley. Bahkan, saat memasuki usia 10 hari, sapi diberi vitamin A, B, E, dan kalsium.
Tak hanya membuat sapi sehat, pemberian vitamin dan nutrisi penting lainnya dilakukan agar sapi tidak mudah terserang ifeksi, memiliki sistem imun yang baik, serta terhindar dari serangan buruk saluran pernapasan. “Vitamin dan kalsium ini sengaja diberikan, agar wagyu memiliki kesehatan yang maksimal,” kata Edwin.
Edwin mengatakan, daging wagyu tak hanya kaya nutrisi seperti Omega 3 dan 6, tetapi juga rendah lemak. Bahkan, konsumsi daging wagyu dipercaya baik untuk kesehatan kulit, menurunkan kolesterol jahat, serta mencegah kanker. "Apalagi sapi penghasil wagyu juga memperoleh perawatan khusus seperti pijat. Mereka juga disembur dengan sake supaya tidak dihinggapi kutu,” ujarnya.
Tak heran jika wagyu memiliki citarasa istimewa. Dagingnya yang empuk dan lembut membuat wahyu mudah 'meleleh' di lidah. “Setelah dimakan, rasa enaknya pun tetap menempel hingga pangkal lidah,” katanya.
Begitu istimewanya wagyu, sehingga tak heran jika harganya sangat mahal. Edwin mengatakan, di Jepang, 100 gram wagyu dijual dengan harga Rp 300 ribu.
Sumber : vivanews.com