Sabun Anti Bakteri Belum Tentu Bunuh Bakteri - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Sabun Anti Bakteri Belum Tentu Bunuh Bakteri


Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk membiasakan mencuci tangan sebelum makan. Para ibu di rumah, biasanya menyediakan sabun anti bakteri yang berguna untuk membunuh kuman dan mencegah datangnya penyakit.

Namun dalam sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif dari sabun biasa dalam upaya pencegahan penyakit.

Sabun antibakteri adalah sebagai sanitasi atau pembersih yang telah ditambahkan bahan kimia yang berguna untuk membunuh bakteri dan mikroba.

Harga sabun antibakteri ini memang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan sabun biasa. Akan tetapi, sudah dari beberapa dekade lalu, sabun anti bakteri telah banyak digunakan di rumah sakit dan klinik kesehatan.

Seperti dikutip dari sheknows, laporan berseberangan datang dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Laporan itu menyebutkan bahwa dari semua penelitian medis yang mereka lakukan dan analisis, tidak ada satu pun yang menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan produk anti bakteri dengan penurunan tingkat infeksi.

Sebagian besar sabun antibakteri mengandung bahan kimia yang disebut triclosan, yang sering dikatakan tidak berbahaya. Triclosan tidak dapat membunuh semua jenis bakteri, termasuk bakteri baik.

Tubuh kita membutuhkan beberapa bakteri. Itulah sebabnya makanan yang mengandung bakteri baik seperti yogurt dan probiotik, dapat membantu kita untuk tetap sehat.

Ketika bakteri baik telah mampu menyapu bersih bakteri jahat dalam tubuh, masih ada beberapa bibit bakteri yang tersisa dan berada dalam lingkungan yang tidak ramah tanpa ada persaingan dari bakteri lainnya. Sesekali bakteri yang tersisa masih hidup dan bermutasi, kebanyakan bakteri tersebut tahan pada produk anti bakteri dan antibiotik.

Terlalu sering menggunakan triclosan dapat menyebabkan gangguan hormon tiroid. Hal ini dikarenakan pada saat triclosan bercampur dengan klorin pada air keran, zat ini dapat berubah menjadi beberapa zat-zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa penyakit, seperti kanker.

Bahayanya lagi, sisa triclosan yang berakhir di limbah lumpur sulit terurai hingga berbulan-bulan bahkan hingga tahunan.

Badan Perlindungan Lingkungan mengakui dampak negatif yang besar dari triklosan yang berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, saat ini mereka sedang meninjau petisi untuk melarang hal tersebut (trikolsan) untuk dipergunakan oleh para konsumen.

Sementara itu, beberapa orang masih menggunakan cara lama, yaitu mencuci piring tanpa menggunakan sabun anti bakteri.

Sumber :  vivanews.com