Dua tempat hiburan malam di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, malam tadi, dirazia oleh puluhan anggota Tentara Nasional Indonesia dari matra Angkatan Laut. Puluhan anggota TNI AL itu merazia tempat hiburan malam Exotic dan Golden Crown pada sekitar pukul 01.00 WIB.
"Mereka dari POM TNI AL dan bilang mencari anggotanya di dalam tempat hiburan itu," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Malam Adrian Maulite saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Juni 2012.
Menurut Adrian, aksi yang dilakukan oleh TNI AL tersebut bukan razia, melainkan penyerangan terhadap tempat hiburan. Soalnya, kata Adrian, pihak TNI yang diangkut oleh tiga truk TNI dan patroli pengawalnya itu tidak bisa menunjukkan surat tugas. "Ketika saya minta surat tugas atau surat perintah, mereka tidak bisa menunjukkannya," ujar Adrian.
Puluhan personel TNI AL itu pun lantas memaksa masuk ke tempat hiburan menggunakan senjata laras panjang. Hal itu dikatakan Adrian membuat pengunjung kedua tempat hiburan itu pergi karena ketakutan. "Kami pun hingga subuh masih belum tenang akibat aksi tersebut," ujar Adrian.
Adrian pun mengecam arogansi dari POM TNI AL dalam menjalankan tugasnya. Menurut Adrian, aparat yang ingin melakukan razia terhadap anggotanya harusnya berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak pengelola. "Jadi biar bisa difasilitasi, tidak langsung masuk apalagi membawa senjata laras panjang," ujar Adrian.
Adrian sendiri menyatakan tidak terima dengan perlakuan dari aparat POM TNI AL tersebut. Hal itu dinilai Adrian sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang aparat terhadap warga negara. "Bisnis hiburan malam kami legal dan bayar pajak kepada pemerintah juga. Jadi harusnya kami dilindungi, tidak bisa diperlakukan seenaknya seperti ini," ujar Adrian.
Adrian menyatakan akan membawa masalah ini ke Mabes TNI karena dinilai melanggar aturan dan telah merugikan pihaknya. Pengelola hiburan malam disebut Adrian dirugikan karena kenyamanan pengunjung terganggu akibat aksi dari TNI tersebut. "Apalagi mereka tidak bawa surat tugas atau surat perintah itu," ujar Adrian.
Pihaknya juga disebut Adrian akan mengadukan aksi tersebut kepada Panglima TNI soal peristiwa tersebut. Adrian pun mengaku siap dipanggil oleh Mabes TNI untuk mengusut kasus tersebut. "Kami punya bukti dari rekaman CCTV, jadi kapan pun (dipanggil Mabes TNI), kami siap (memberikan bukti)," kata Adrian.
Sumber: tempo.co