Low density lipoprotein merupakan kolesterol jahat yang harus kita perangi. Jika tidak, penimbunan kolesterol jahat berpotensi memicu penyumbatan dan memblokir aliran darah menuju otak. Biang keladi penyakit jantung dan stroke.
Asosiasi Penyakit Jantung Amerika merekomendasikan asupan maksimal kolesterol sebanyak 300 mg per hari. Namun, bagi mereka yang telah didiagnosis menderita kolesterol tinggi, hanya boleh maksimal 200 mg per hari.
Selain melakukan tes darah secara berkala, perangi penimbunan kolesterol jahat dengan menghindari konsumsi makanan pemicu. Kenali jenis-jenis makanan dengan kadar kolesterol jahat tinggi, seperti dikutip everydayhealth.
Telur Ayam
Kita harus jeli ketika mendengar peringatan bahwa telur memiliki kandungan kolesterol jahat tinggi. Yang sebenarnya harus dihindari adalah kuning telur, bukan putihnya. Kuning telur masuk kategori pantang bagi penderita kolesterol tinggi karena mengandung lebih 200 mg per butirnya. Sementara putih telor masuk kategori bebas kolesterol.
Telur puyuh
Santapan yang biasa tersaji dalam bentuk sate ini juga menjadi pantangan bagi pengidap kolesterol tinggi. Kandungan kolesterolnya mencapai 364 mg per 100 gram, bisa dikata tertinggi dibanding jenis makanan lainnya.
Seafood
Yang masuk kategori tinggi kolesterol jahat di antaranya cumi-cumi, lobster, udang, kepiting, dan kerang. Cumi-cumi memiliki kandungan tertinggi mencapai 200 mg per 100 gram.
Karenanya, kurangi porsi santapan itu dalam menu harian. Demi menghindari bertumpuknya lemak jenuh yang memicu penyumbatan pembuluh darah, usahakan mengonsumsinya sebulan sekali. Dan, biasakan menemaninya dengan minuman pendamping berupa air kelapa.
Otak sapi
Bagi penggemar makanan jerohan, otak sapi mungkin salah satu bagian paling nikmat. Teksturnya yang lembut dengan rasa girih memang menagih. Tapi, cobalah berpikir mengenai efek buruknya jika melihat kandungan kolesterolnya mencapai 200 mg per 100 gram.
Selain itu, masih ada sejumlah makanan yang masuk kategori berbahaya bagi pengidap kolesterol tinggi, di antaranya: santan, jeroan sapi, jeroan kambing, susu sapi, gajih, margarin, daging berlemak, keju, dan sosis.
Sumber : vivanews.com