Ketua Front Betawi Rempug Luthfi Hakim menebar ancaman ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"SBY boleh pilih Foke (panggilan Fauzi Bowo). Itu hak Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. FBR juga tetap akan mendukung Foke sampai masa tugasnya selesai," ujar Lutfi dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (6/3).
"SBY boleh pilih Foke (panggilan Fauzi Bowo). Itu hak Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. FBR juga tetap akan mendukung Foke sampai masa tugasnya selesai," ujar Lutfi dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (6/3).
Akan tetapi, Lutfi menegaskan, dukungan FBR tersebut hanya sampai periode masa jabatan Foke berakhir tahun ini. Ke depannya, kata Lutfhi, FBR hanya akan mendukung Ketua DPD Partai Demokrat Nachrowi Ramli sebagai calon Gubernur DKI mendatang.
"Hubungan FBR dengan Nachrowi itu emosional, tidak ada hubungan politik sedikit pun," kata Luthfi.
Jika dukungan SBY nantinya dijatuhkan kepada Foke, FBR mengancam akan menginap di depan Istana Negara selama 1-2 minggu.
"Kadang orang jatuh bukan karena batu besar, tapi karena batu kecil. Apa yang akan dilakukan FBR kalau SBY memilih Foke hanya akan menjadi batu kerikil saja. Tapi bukan berarti tidak akan menyulitkan dia (SBY). Kita camping 1-2 minggu sembari kepung Istana kan enggak apa-apa," kata Luthfi.
Ia berpendapat, Partai Demokrat tidak bisa hanya berpegang pada popularitas dan elektabilitas semata, lalu menyampingkan kualitas. "Kalau seperti itu kita sendiri yang melakukan kesalahan," ujar Luthfi.
"Hubungan FBR dengan Nachrowi itu emosional, tidak ada hubungan politik sedikit pun," kata Luthfi.
Jika dukungan SBY nantinya dijatuhkan kepada Foke, FBR mengancam akan menginap di depan Istana Negara selama 1-2 minggu.
"Kadang orang jatuh bukan karena batu besar, tapi karena batu kecil. Apa yang akan dilakukan FBR kalau SBY memilih Foke hanya akan menjadi batu kerikil saja. Tapi bukan berarti tidak akan menyulitkan dia (SBY). Kita camping 1-2 minggu sembari kepung Istana kan enggak apa-apa," kata Luthfi.
Ia berpendapat, Partai Demokrat tidak bisa hanya berpegang pada popularitas dan elektabilitas semata, lalu menyampingkan kualitas. "Kalau seperti itu kita sendiri yang melakukan kesalahan," ujar Luthfi.
Sumber: rimanews.com