Pada suatu ketika di masa depan, semua pekerjaan rumah tangga seperti mempersiapkan makanan dan bersih-bersih rumah, yang selama ini untuk sebagian orang di tanah air diserah ke pekerja rumah tangga (PRT), boleh jadi akan ditangani robot. Orang-orang tua yang tinggal sendiri atau punya keterbatasan fisik, bisa menggunakan jasa robot-robot semacam ini. Orang-orang sibuk yang tidak punya PRT juga bisa mengandalkan robot-robot seperti ini.
Hal itu sepertinya tidak terlampau futuristik karena sejumlah programer robot di Carnegie Mellon University (CMU) di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, telah menciptakannya meski masih harus dikembangkan agar benar-benar siap pakai. Proyek tersebut mendapat sokongan dari Intel Science and Technology Center (ICES).
Robot yang diberi nama HERB, singkatan dari Home Exploring Robotics Butler, itu diperlihatkan kepada puluhan wartawan dari berbagai negara, termasuk Kompas.com, di kampus CMU, di Pittsburgh, Rabu (16/5/2012). Ketika itu, HERB yang ditempatkan di dapur mendemonstrasikan kebolehannya memasukan makanan beku ke dalam microwave, memanaskan makanan itu, lalu mengeluarkannya, kemudian menyerahkan kepada orang di sekitarnya.
Pihak Intel dan CMU menyatakan, tugas-tugas pelayanan semacam itulah yang mereka bayangkan bisa dilakukan robot-robot seperti HERB dalam kehidupan sehari-hari di masa datang.
Robot itu, yang biaya pembuatan hampir setengah juta dollar AS, dikembangkan bersama oleh Intel dan Quality of Life Technologies di CMU di Personal Robotics Lab universitas tersebut. Laboratorium itu berfokus pada pengembangan algoritma yang memungkinkan robot seperti HERB mampu melakukan tugas-tugas yang menuntut dan rumit dalam kondisi lingkungan tempat tinggal manusia yang tidak pasti dan berantakan seperti rumah dan kantor.
HERB menggunakan enam komputer multi-core berserta sejumlah sensor guna mengerjakan berbagai pekerjaan di sekitar dapur itu. Untuk menyelesaikan tugasnya, seperti bagaimana menggunakan microwave, HERB menggunakan laser-laser yang berputar. Hal itu membantunya dalam membangun model tiga dimensi dari lingkungan sekitarnya. Robot itu juga punya sejumlah kamera untuk mengenali obyek dan dua lengan untuk melakukan aksinya. Lengan-lengannya memiliki sensor, yang memungkinkannya mengetahui lingkungan sekitar. Sensor-sensor itu membantu robot itu tahu di mana suatu benda berada.
Dengan begitu, robot tersebut dapat bekerja dengan aman di samping manusia dan melakukan navigasi di dapur atau lingkungan lain, seperti kantor, yang dirancang
untuk manusia.
Walau sangat menjanjikan, robot itu masih ada perlu banyak sentuhan. Ketika melakukan demo tersebut, HERB cukup lama menggapai-gapai kotak makan beku di atas meja dapur untuk dimasukkan ke dalam microwave.
Sumber : kompas.com