Perbaikan pagar Gedung DPR/MPR/DPD yang dirusak massa ketika demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pekan lalu, akan menghabiskan dana hingga Rp 200 juta.
"Rp 200 juta termasuk pembuatan beton kembali," kata Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh, di Jakarta, Senin (2/4/2012).
Uchok Sky Khadafi, Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA menilai anggaran Rp 200 juta itu terlalu mahal. Pasalnya, kata dia, panjang kerusakan hanya 42 meter dan sisa pagar yang lama bisa digunakan atau dipasang kembali.
"Jadi, kalau pembangunan pagar ini hanya membutuhkan dua besi. Alokasi anggaran untuk pagar Rp 100 juta sudah cukup. Itu untuk membeli dua flat besi, pasir, semen, dan lain-lain," kata Uchok.
Nining membantah jika alokasi anggaran itu terlalu besar. "Kita ada standarnya. Bangunan pemerintah semua ada aturannya. Dari mana dia prediksi mahal dan murah. Saya kira semua ada aturannya. Akan diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," kata Nining.
Nining juga meminta agar jangan ada lagi aksi perusakan pagar ketika aksi demo. Pasalnya, kata dia, uang untuk memperbaiki diambil dari pajak rakyat. "Lebih baik digunakan untuk rakyat," pungkasnya.
Sumber: kompas.com