Pakar hukum pidana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda mengatakan, ada kemungkinan aksi geng motor yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah titik, digerakan oleh pihak tertentu dengan motif yang bersifat politis. Chairul Huda mengatakan, secara pribadi dia melihat bukan tidak mungkin aksi tersebut bermotivasi politik. Salah satu indikasinya adalah aksi penyerangan yang dilakukan oleh geng motor terjadi secara beruntun.
"Ya ini dilakukan secara sistematis (modus dan objek kurang lebih sama), dan meluas (terjadi dalam kurun waktu tertentu di berbagai daerah) dengan tujuan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," jelasnya Rabu (18/4/2012).
Dia juga menilai, tidak mungkin hal seperti itu dilakukan oleh sekumpulan anak muda (geng) yang mempunyai berbagai aktivitas dengan munggunakan sepeda motor. "Cukup kuat indikasinya mereka digerakkan oleh pihak tertentu untuk menciptakan suasana tertentu," katanya.
Dia melanjutkan, pasalnya, dengan suasana demikian sangat diperlukan untuk menjustistifikasi perlunya Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional dan Rancangan Undang-Undang Penyelesaian Konflik Sosial. Kedua RUU tersebut memberi tempat bagi TNI untuk kembali berkecimpung dalam sektor keamanan.
"Jadi, ada upaya membangun kesan Polri tidak mampu mengendalikan keamanan dalam negeri, sehingga campur tangan TNI diperlukan. Tentang hal terakhir ini jelas perlu 'keputusan politik'," tandasnya.
Sumber: seruu.com