Tiga Pengebom KBRI Paris Ditahan - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Tiga Pengebom KBRI Paris Ditahan




Tiga orang terduga pelaku peletak bom di depan Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, telah ditangkap polisi antiteror, Rabu 21 Maret 2012. Ketiganya tak hanya ditahan, tapi juga sedang diinterogasi oleh polisi antiteror Prancis.



Seperti dikutip BBC, ketiga orang itu ditangkap pukul 5.45 waktu setempat. Meski begitu sumber kepolisian menolak menyebutkan siapa sebenarnya ketiga pelaku peletak bom di KBRI Paris itu. "Kami menganggap kejadian ini sebuah keajaiban kecil," kata seorang pejabat polisi yang menolak disebutkan namanya kepada kantor berita AFP. "Beruntung dan ajaib, tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu."


Rabu 21 Maret 2012 pagi kemarin terjadi ledakan di luar gedung KBRI di Paris, Prancis. Ledakan terjadi sekitar pukul 05.15 waktu setempat ketika jalanan sepi. Ledakan itu memecahkan kaca-kaca jendela dalam radius 50 meter dan menyulut api pada dua mobil yang diparkir dekat persimpangan jalan.


Lokasi ledakan berjarak 15-20 meter di seberang Kedutaan Besar, yang berada di gedung Rue Cortambert. Serangan tak menimbulkan korban luka tapi merusak kaca-kaca jendela. Polisi langsung bergegas melakukan penyelidikan.
Kepada wartawan, Kepala Staf Kepolisian Prancis Jean-Lous Fiamenghi mengungkapkan tas yang berisi bom itu dipergoki berada di bawah jendela Kedutaan oleh seorang pekerja kebersihan. "Dia melihat isi tas, membukanya, dan berpikir itu pasti sebuah bom begitu melihat sebuah kaleng yang ditempeli kabel-kabel,” ucap Fiamenghi. "Dia kemudian menjatuhkannya, meninggalkan area, dan memanggil polisi. Saat itulah benda tersebut meledak.”


Pemerintah Indonesia mengatakan prihatin dengan ledakan yang terjadi dan akan bekerja sama dengan polisi Prancis. "Saya ingin polisi diizinkan melakukan penyelidikan mereka sebelum kita mulai berspekulasi mengapa hal ini terjadi di depan kedutaan kita dan apakah kita target," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa.


Sumber: yahoo.com