Joseph Kony yang lahir pada tahun 1962 mendadak tenar setelah beredar sebuah video kampanye onlineyang dibuat para aktivis Amerika Serikat (AS) yang meminta Kony untuk segera ditahan. Tak semua orang mengenal siapa itu Kony.
Yang jelas,dia adalah pemimpin Tentara PerlawananTuhan (LRA), kelompok gerilyawan yang mengatasnama kan Kristen dan berambisi untuk mendirikan pemerintah teokratik berdasarkan Kristen di Uganda,berlandaskan kitab suci dan Sepuluh Perintah Allah. Tapi, praktik yang dilakukannya justru bertentangan dengan kitab suci dan Sepuluh Perintah Allah.
Dikutip Daily Telegraph, Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNHCR,mengatakan,LRA merupakan sebuah kelompok militan yang meneror sebagian negara Afrika tengah selama puluhan tahun dan meluncurkan serangkaian serangan baru di Republik Demokratik Kongo tahun ini. Pemberontakan dari kelompok Kony dimulai pada 1987,dan menjadi penyebab utama air mata kesedihan dan penderitaan yang tak terhitung di Uganda,Sudan Selatan,Republik Demokratik Kongo,dan Republik Afrika Tengah.
Teror yang dilakukan kelompok tersebut berlangsung selama lebih dari 25 tahun dengan menculik anak-anak di bawah umur untuk dijadikan tentara dan pembunuh termasuk membunuh orang tua mereka sendiri.Siapa yang menolak akan dibunuh,sementara perempuan muda akan dijadikan istri mereka, diperkosa,dan menjadi budak seumur hidup.
Teror itu menyebabkan dua juta orang melarikan diri dari desa mereka dan menetap di kawasan pengungsi. Lebih dari 30.000 anak yang telah dijadikan tentara paksa Kony demi mendapatkan kekuasaan serta dengan membunuh dan membunuhlah cara yang paling ampuh untuk dapat ditakuti. Kekejaman Kony ini lantas menarik sebuah kelompok aktivis Amerika Serikat (AS), Invisible Children,untuk merilis sebuah video berdurasi 30 menit yang menampilkan kekejaman Kony.
Dalam video itu muncul seorang anak bernama Jacob yang diculik dan dijadikan tentara oleh Kony.“Saudaraku mencoba melawan dan menghentikan apa yang dia lakukan, namun apa yang terjadi,lehernya dipotong dan aku melihatnya dengan mataku sendiri,”ujar Jacob,dengan air mata berderai dalam video itu. Tindakan Kony tentu harus segara dihentikan,namun masalah utamanya adalah sekitar 99% di dunia ini tidak tahu siapa Joseph Kony.
Untuk itulah,aktivis asal AS ini terus berupaya mengampanyekan Kony guna menggalang dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan belahan dunia,serta mendesak agar pihak berwenang AS mengirimkan pasukan untuk menyatroni Uganda guna menangkap Kony dan pembebasan anak yang telah diculik. “Biarkan seluruh dunia tahu,ikuti ke mana pun Kony pergi.
Pertama bebaskan anak-anak yang ditahan dan kedua tegakkan keadilan,” ujar Santo Okot Lapolo, politikus Uganda dalam video tersebut.Sedangkan Norbert Mao,yang juga seorang politikus asal Uganda, mengungkapkan,“Kami bertekad untuk bekerja sama antarsesama warga Uganda untuk segera mengakhiri pembantaian dan pembunuhan yang tak berperikemanusiaan ini.”
Kony sebenarnya sudah dijatuhi dakwaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) pada 2005.“Kony merupakan daftar orang pertama yang masuk dalam ICC karena kejahatan perang terhadap kemanusiaan,termasuk pembunuhan,perbudakan, perkosaan,serta penculikan.
Kita segera menyusun rencana untuk menangkap Kony dan untuk menghentikannya dimulai dengan memberi tahu dirinya bahwa kita akan menangkapnya,”papar Jaksa ICC Luis Moreno Ocampo. Video itu telah ditonton sekitar 10 juta kali di YouTube dan menjadi trending topic(TT) di Twitterdengan hashtag #stopkony dan #kony2012 hingga kemarin.Sejumlah selebritas seperti P Diddy dan Rihanna juga meng-tweet tautan ke video itu.
Untuk itulah,aktivis asal AS ini terus berupaya mengampanyekan Kony guna menggalang dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan belahan dunia,serta mendesak agar pihak berwenang AS mengirimkan pasukan untuk menyatroni Uganda guna menangkap Kony dan pembebasan anak yang telah diculik. “Biarkan seluruh dunia tahu,ikuti ke mana pun Kony pergi.
Pertama bebaskan anak-anak yang ditahan dan kedua tegakkan keadilan,” ujar Santo Okot Lapolo, politikus Uganda dalam video tersebut.Sedangkan Norbert Mao,yang juga seorang politikus asal Uganda, mengungkapkan,“Kami bertekad untuk bekerja sama antarsesama warga Uganda untuk segera mengakhiri pembantaian dan pembunuhan yang tak berperikemanusiaan ini.”
Kony sebenarnya sudah dijatuhi dakwaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) pada 2005.“Kony merupakan daftar orang pertama yang masuk dalam ICC karena kejahatan perang terhadap kemanusiaan,termasuk pembunuhan,perbudakan, perkosaan,serta penculikan.
Kita segera menyusun rencana untuk menangkap Kony dan untuk menghentikannya dimulai dengan memberi tahu dirinya bahwa kita akan menangkapnya,”papar Jaksa ICC Luis Moreno Ocampo. Video itu telah ditonton sekitar 10 juta kali di YouTube dan menjadi trending topic(TT) di Twitterdengan hashtag #stopkony dan #kony2012 hingga kemarin.Sejumlah selebritas seperti P Diddy dan Rihanna juga meng-tweet tautan ke video itu.
Sumber: seputar-indonesia.com