Meski bentuknya kecil, serangga jenis Tomcat yang menyerang di pemukiman elit, Apartemen Eascoast, Pakuwon City Laguna Indah, meresahkan warga Surabaya. Tercatat 25 kasus akibat serangan di dua Puskemas di Kota Pahlawan.
Serangga ini juga pernah jadi momok di negeri jiran. Tepatnya di Penang, Malaysia. Situs berita The Star pada 23 September 2008 pernah menurunkan berita berjudul, "Rove beetle invasion" atau "Invasi Tomcat".
Dikabarkan, seorang remaja bernama Tye Chi Yeang, warga Tanjung Bungah, Penang, pada 6 September 2008 tiba-tiba terbangun dan merasakan gatal luar biasa pada pergelangan tangan dan bagian perutnya.
"Secara naluriah, aku menggaruk bagian gatal itu. Bukannya mereda, aku justru merasakan sakit menyengat di area tersebut. Seperti ditusuk ratusan jarum," kata dia, seperti dimuat The Star.
Melihat luka yang diderita putrinya, sang ibu, Toon Hooi Ming mengira putrinya sakit karena tersiram air panas atau kembang api. "Kelihatannya seperti melepuh, merah dan bengkak. Aku membawanya ke dokter, yang mengatakan luka itu gara-gara Tomcat," kata dia.
Luka putrinya baru sembuh setelah seminggu diobati, selama itu juga Tye Chi Yeang harus menahan rasa gatal tak terperi.
Toon mengaku menemukan 20 serangga Tomcat di langit-langit balkonnya. "Kumbang itu sangat resistan. Tak mati meski disemprot cairan pembunuh serangga berkali-kali."
Mendengar serangan serangga tersebut, Ketua Komite Kesehatan Penang saat itu, Phee Boon Poh mengingatkan warganya agar ekstra hati-hati, terutama saat malam hari. Sebab, serangga ini hanya aktif kala gelap.
"Mereka akan tertarik dengan cahaya. Serangga ini tak menggigit, tapi cairan tubuhnya bersifat asam dan racun. Kalau serangga ini mendarat di kulit Anda, jangan dipukul atau diremas, cukup ditiup," kata dia.
Racun yang dikandung Tomcat, 12 kali lebih beracun dari ular kobra. Namanya ‘pederin’ (C24 H43 O9 N). Pederin menyebabkan peradangan parah atau dermatitis pada kulit. Korban disarankan pergi ke dokter, jika luka bernanah dan bengkak.
Ia menyarankan, kulit yang kontak dengan serangga itu harus segera dicuci dengan air garam.
Phee Boon Poh mengaku, pihaknya menerima laporan serangan Tomcat di Tanjung Bungah dan Praya Terubong. Juga Desa Wawasan di Sungai Rambai, Permatang Pauh, dan Bagan Lalang. "Habitat kumbang ini terganggu panen padi dan banjir," kata dia.
Berulang pada 2010
Setelah dua tahun absen, Tomcat kembali menyerang Penang. Pada 25 Agustus 2010, kembali The Star menurunkan berita soal serangga mengerikan ini. Judulnya, "Rove beetles are back in Penang", "Tomcat Kembali ke Penang."
Tomcat dilaporkan dijumpai di sepanjang sungai di Ampang Jajar, Butterworth. Kehadiran hewan itu menyebabkan sejumlah penghuni apartemen yang tinggal di sekitar sungai, dirawat di sejumlah rumah sakit.
Saat dimimtai keterangan, Juru Bicara Dewan Kota Seberang Prai mengatakan, jumlah Tomcat telah menurun, setelah pihaknya menyemprotkan cairan kimia di sekitar lokasi tersebut.
Tomcat sebelumnya juga dilaporkan menyerang sebuah asrama mahasiswa di Penang pada tahun 2002.
Sumber: vivanews.com