Kecelakaan yang terjadi di kompleks Perguruan Buddhis Bodhicitta, Jalan Selam, Medan, benar-benar di luar dugaan. Sang guru, Marini (22), hanya ingin memindahkan mobil agar tempat olah raga siswa lebih lapang. Tapi ternyata malah berbuntut kecelakaan hingga mengakibatkan belasan anak terluka.
Salah satu pengelola perguruan, Rudi Rahman, menyatakan, berdasarkan pengakuan Marini, mobil hendak dipindahkan agar tidak mengganggu aktivitas berolah raga siswa.
"Niatnya baik, ingin memberikan ruang yang lebih lapang bagi anak-anak yang sedang berolahraga," ujar Rudi kepada wartawan di Medan, Jumat (2/3/2012)
Ternyata niat baik itu justru berujung bencana. Siswa-siswa yang sedang berolahraga itu tertabrak. Mobil Avanza warna perak bernomor polisi BK 1272 VQ itu baru berhenti setelah menabrak tembok.
"Setelah kejadian itu, yang bersangkutan (Marini) shock, sangat shock. Sebab itu kita tenangkan," kata Rudi.
Data dari polisi dan sekolah, jumlah korban luka mencapai 16 orang, terdiri dari siswa TK dan SMP. .
"Niatnya baik, ingin memberikan ruang yang lebih lapang bagi anak-anak yang sedang berolahraga," ujar Rudi kepada wartawan di Medan, Jumat (2/3/2012)
Ternyata niat baik itu justru berujung bencana. Siswa-siswa yang sedang berolahraga itu tertabrak. Mobil Avanza warna perak bernomor polisi BK 1272 VQ itu baru berhenti setelah menabrak tembok.
"Setelah kejadian itu, yang bersangkutan (Marini) shock, sangat shock. Sebab itu kita tenangkan," kata Rudi.
Data dari polisi dan sekolah, jumlah korban luka mencapai 16 orang, terdiri dari siswa TK dan SMP. .
Sumber: news.detik.com