Polda Metro Jaya menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas kendaraan saat unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa, (27/3).
"Rencana pengalihan arus lalu lintas, jika terjadi peningkatan konsentrasi massa dan peningkatan eskalasi," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyono melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (26/3) tengah malam.
Wahyono menyebutkan, pengalihan arus terjadi pada beberapa ruas jalan yang menjadi lokasi aksi unjuk rasa, yakni Istana Negara meliputi arah Harmoni (Jalan Hayam Wuruk) menuju Istana. Petugas akan mengalihkan kendaraan melalui Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang, Jalan Ir H Juanda-Jalan Veteran I/Jalan Kathedral.
Jalur arah MH Thamrin menuju Istana akan dialihkan melalui Jalan KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih-Jalan Cideng Barat-Jalan Suryo Pranoto, Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais.
Jalur Gedung DPR/MPR RI pengalihan arus mencakup arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Gelora-Jalan Palmerah Utara.
Arah Sudirman melalui Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan-Jalan Asia Afrika-Jalan Gelora-Jalan Palmerah Utara.
Arah Jalan S Parman menuju Jalan Pejompongan-Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I.
Jalur Bundaran Hotel Indonesia terdiri dari arah Jalan Jenderal Sudirman melalui Jalan Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh atas-Jalan Kendal.
Arah Jalan Jenderal Sudirman menuju Dukuh Atas-Tanah Abang/Jalan Galunggung.
Polda Metro Jaya menyiagakan 22.000 personel, termasuk pasukan bantuan TNI sebanyak 8.000 personil guna mengamankan rencana aksi penolakan kenaikan harga BBM di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa (27/3).
Polda Metro Jaya juga menerima informasi pemberitahuan jumlah massa yang akan berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM mencapai 8.000 orang dari berbagai elemen masyarakat.
Sumber: tvonenews.tv