Tersangka penyerangan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, diduga berlindung di rumah Hercules di Indramayu, Jawa Barat. Irene Sophia Tupessy, tersangka itu, dan suaminya, Herianto, ditangkap polisi ketika berada di rumah bekas "penguasa" kawasan Tanah Abang tersebut pada Minggu, 4 Maret 2012 lalu.
"H adalah seorang tokoh. Dia menampung IS dan H," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin, 5 Maret 2012 kemarin. Inisial H mengacu pada Hercules, IS sebutan untuk Irene, dan H alias Herianto. Polisi akan memanggil Hercules untuk dimintai keterangan alasan menampung Irene.
Hercules tak mengelak. Lelaki asal Timor Timur--sekarang bernama Timor Leste--ini mengaku siap dipanggil polisi. "Sekarang pun saya siap (diperiksa)," katanya menantang. Menurut dia, rumahnya di Indramayu terbuka bagi siapa saja.
"Siapa pun yang butuh, bisa tinggal di sana. Tidak peduli dia penjahat, dia koruptor, bisa tinggal di sana," ujar Hercules melalui telepon selulernya, Senin 5 Maret 2012 kemarin. Dia mengaku tak tahu bahwa rumahnya digunakan tempat persembunyian Irene-Herianto. "Saya waktu itu ada di Jakarta."
Irene dan Herianto adalah dua dari belasan tersangka yang ditangkap polisi. Keduanya terdeteksi ikut menyerang rombongan pelayat di RSPAD pada 23 Februari lalu. Dalam peristiwa itu, dua orang tewas dan empat lainnya terluka. Penyerangan diduga dipicu masalah utang-piutang dalam perdagangan narkotik jenis sabu-sabu senilai Rp 280 juta.
Menurut penyidik, Irene berperan sebagai penggalang 40 orang untuk menyerbu ke rumah sakit. Penyerbuan dipimpin oleh Edoard Tupessy, kakak kandung Irene. Edo membantah, "Sekarang zamannya damai. Perang-perangan hanya di PlayStation."
Sumber: id.berita.yahoo.com