Pengidap diabetes melitus tipe 1 harus berhati-hati saat menyuntikkan insulin. Gara-gara menyuntikkan hormon ini di tempat yang sama setiap hari selama 30 tahun, perut seorang pasien bengkak di 2 tempat hingga bentuknya mirip pantat.
Pasien laki-laki berusia 55 tahun yang tidak disebutkan namanya ini berasal dari Johannesburg, Afrika Selatan. Ia datang ke dokter beberapa waktu yang lalu dengan kondisi perut membengkak di 2 tempat hingga membentuk belahan besar mirip pantat.
Belahan yang menggantung persis di bawah pusar itu merupakan jaringan lemak yang membengkak dan sering dialami oleh para pengidap diabetes melitus tipe 1 yang harus menyuntikkan insulin setiap hari. Kebanyakan, hormon ini memang disuntikkan di bagian perut.
Pembengkakan lemak atau lipohypertrophy merupakan reaksi yang wajar pada penyuntikan insulin, sehingga disarankan untuk selalu berpindah tempat penyuntikan. Namun yang terjadi pada pasien ini, selama 30 tahun ia menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap hari.
"Tim kami terdiri dari 5 dokter senior dan semuanya belum pernah melihat kasus separah ini. Kami melaporkannya di jurnal ilmiah karena ini kasus ekstrem," kata Dr Stan Landau dari Centre for Diabetes and Endocrinology di Joannesburg, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (10/2/2012).
Pasien laki-laki berusia 55 tahun yang tidak disebutkan namanya ini berasal dari Johannesburg, Afrika Selatan. Ia datang ke dokter beberapa waktu yang lalu dengan kondisi perut membengkak di 2 tempat hingga membentuk belahan besar mirip pantat.
Belahan yang menggantung persis di bawah pusar itu merupakan jaringan lemak yang membengkak dan sering dialami oleh para pengidap diabetes melitus tipe 1 yang harus menyuntikkan insulin setiap hari. Kebanyakan, hormon ini memang disuntikkan di bagian perut.
Pembengkakan lemak atau lipohypertrophy merupakan reaksi yang wajar pada penyuntikan insulin, sehingga disarankan untuk selalu berpindah tempat penyuntikan. Namun yang terjadi pada pasien ini, selama 30 tahun ia menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap hari.
"Tim kami terdiri dari 5 dokter senior dan semuanya belum pernah melihat kasus separah ini. Kami melaporkannya di jurnal ilmiah karena ini kasus ekstrem," kata Dr Stan Landau dari Centre for Diabetes and Endocrinology di Joannesburg, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (10/2/2012).
Menurut Dr Landau, pembengkakan lemak pada pasien ini bisa menyusut dengan sendirinya setelah pasien tidak lagi menyuntik di tempat yang sama setiap hari. Namun karena kondisinya sudah terlanjur parah, bekasnya tidak akan pernah hilang kecuali dengan operasi plastik.
Oleh Dr landau dan timnya, kasus tersebut sudah dilaporkan dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine. Sayangnya setelah beberapa kali mendapat perawatan, pasien itu tidak lagi mengontak para dokter sehingga tidak terpantau lagi perkembangannya.
Bagi pengidap diabetes melitus tipe 1 yang lain, Dr Landau sangat menyarankan agar suntikan insulin dilakukan di tempat yang berbeda setiap hari. Bagi yang terlanjur mengalami pembengkakan lemak di suatu tempat, biasanya akan diberi jarum yang lebih kecil dan jenis insulin yang berbeda.
Sumber: detikhealth.com