Perusahaan raksasa Amerika Serikat yang memproduksi barang konsumen, Procter & Gamble (P&G) pada Kamis mengatakan bahwa, mereka akan mengurangi sebesar 5.700 pekerja pada tahun 2013 mendatang, atau sebesar 10 persen dari jumlah angkatan kerja global. Hal itu dilakukan sebagai bagian adanya empat tahun masa restrukturisasi, yang bertujuan memotong biaya pengeluaran sebesar 10 miliar dolar Amerika (setara Rp90,6 triliun).
Sekitar 1.600 pekerja akan diberhentikan pada tahun ini, serta sebanyak 4.100 pekerja di tahun 2013, guna menghemat 800 juta dolar Amerika (setara Rp7,2 triliun), ujar P&G dalam sebuah acara pertemuan dengan para investor.
Terkait dilakukannya restrukturisasi selama empat tahun, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka berharap untuk bisa menghemat 3 miliar dolar Amerika (setara Rp27,1 triliun), dengan meningkatkan produktivitas.
Restrukturisasi yang dilakukan hingga 2015 itu, juga rencananya ditujukan menghemat biaya produksi hingga 6 miliar dolar Amerika (setara Rp54,3 triliun)
Terkait dilakukannya restrukturisasi selama empat tahun, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka berharap untuk bisa menghemat 3 miliar dolar Amerika (setara Rp27,1 triliun), dengan meningkatkan produktivitas.
Restrukturisasi yang dilakukan hingga 2015 itu, juga rencananya ditujukan menghemat biaya produksi hingga 6 miliar dolar Amerika (setara Rp54,3 triliun)
Cincinnati, perusahaan yang berbasis di Ohio telah hadir di sekitar 180 negara, dan sejumlah merek yang yang diproduksi diantaranya Tide (deterjen), Gillette (pisau cukur), Wella (produk perawatan rambut), dan Duracell (baterai). Namun, saat ini perusahaan tersebut sedang menghadapi masalah kenaikan biaya komoditas.
P&G pada akhir Januari lalu, mengumumkan adanya penurunan keuntungan sebesar 49 persen dalam kuartal kedua, hingga menembus angka 1,7 miliar dolar Amerika (setara Rp15,4 triliun), serta adanya penurunan proyeksi pendapatan.
Para investor menyambut baik berita tersebut. Dan harga saham ditutup 3,1 persen lebih tinggi, yaitu 66,42 dolar Amerika (setara Rp601.854).
P&G pada akhir Januari lalu, mengumumkan adanya penurunan keuntungan sebesar 49 persen dalam kuartal kedua, hingga menembus angka 1,7 miliar dolar Amerika (setara Rp15,4 triliun), serta adanya penurunan proyeksi pendapatan.
Para investor menyambut baik berita tersebut. Dan harga saham ditutup 3,1 persen lebih tinggi, yaitu 66,42 dolar Amerika (setara Rp601.854).
Sumber: id.berita.yahoo.com