Ingin selalu tampil cantik dengan bulu mata lentik, perempuan lainnya
pun mendambakan hal demikian. Tak heran jika sejumlah perempuan mencoba
merias diri dengan merekayasa bulu matanya agar lebih menarik.
Teknologi
kecantikan memang mendukung upaya pelentikan bulu mata. Caranya ada
yang menempelkan bulu mata palsu, adapula yang melakukan penanaman bulu
mata baru yang ‘dicangkok’ dari bulu di bagian tubuh kita yang lain.
Ekstension
bulu mata atau tanam bulu mata berasal dari Korea pada awal 1990-an.
Teknik ini menggunakan bulu mata tambahan yang ditempelkan di sela-sela
bulu mata kita yang asli. Bahannya terbuat dari bulu mata sintetis yang
disambung dengan perekat (lem) khusus.
Bulu mata palsu mampu
menempel antara dua minggu hingga dua bulan, tergantung bagaimana
struktur kulit kelopak mata pemakai, pertumbuhan bulu mata asli, serta
bagaimana perawatan dari si pemakai.
Sedangkan bulu mata yang ditanam, diambil dari rambut di sekitar belakang telinga dan di tanam dengan operasi. Bulu mata ini akan tumbuh terus menerus seperti halnya bulu (rambut) di kepala kita. Bagi yang melakukan penanaman bulu mata, seacara berkala harus ke salon atau dokter kecantikan untuk merawat sekaligus memangkas bulu matanya.
Dijelaskan ahli kecantikan di
Banjarmasin, dr Lilik Liana, secara alami pertumbuhan bulu mata
ditentukan beberapa faktor, yakni genetika atau keturunan, usia dan
perawatan. Mengenai penanaman bulu mata, memang bisa dilakukan.
“Secara
kedokteran, dilakukan dengan teknik penanaman, mirip dengan tanam
rambut. Bulu yang akan ditanam di kelopak mata menggunakan rambut-rambut
kecil yang ada dekat sekitar leher,” ujar Lilik.
Rambut di
sekitar leher tidak asal dipindah atau dipasang, sebelumnya harus
diperiksa dahulu apakah baik dan sehat. Jika rambut itu sehat,
selanjunya ditanam di pori-pori kelopak mata, sekitar tumbuhnya bulu
mata.
Meski demikian, penanaman bulu mata ada yang berhasil dan adapula yang gagal. Kegagalan bisa disebabkan beberapa faktor.
“Pemasangan
atau penanaman bulu mata ini bisa saja ada problem. Misalnya tidak
berhasil, karena rambut yang digunakan ternyata tidak sehat, walaupun
saat pemeriksaan rambut itu sehat,” jelas Lilik.
Masalah lainnya
bisa pula karena kesalahan saat penamaman. Selain itu kesalahan si
pasien dalam perawatan yang tidak menjalankan anjuran dokter. Bisa juga
dokter tidak bertanggungjawab saat bulu mata yang ditanam tidak tumbuh.
“Mengenai
pemasangan bulu mata yang dilakukan di salon-salon, tekniknya ada yang
menerapkan sistem penyambungan atau penempelan. Teknik ini efeknya bisa
merusak jaringan kulit,” ungkap Lilik.
Sumber: id.she.yahoo.com