Jakarta Mantan artis cilik Renaldy yang kini akrab disapa Dena Rachman kini telah menjadi seorang transgender. Soalnya, sejak kecil ia mengaku sudah merasa "terjebak" dalam tubuh lelaki.
"It's a gradual phase. Saya selalu merasakan sesuatu yang berbeda sejak kecil. Katakanlah sejak lima tahun," ungkapnya kepada Detikhot.
Artis kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1987 itu mengatakan, konflik batinnya itu sulit dijelaskan. Awalnya ia mengaku merasa aneh, bingung dan marah. Kemudian memasuki fase dimana ia benci dirinya sendiri.
"It's hard to describe. Awalnya merasa aneh, canggung, bersalah, bingung, marah dan kemudian datang ke fase dimana aku benci diriku sendiri. I hate my self so much and feel rejected," katanya.
Anak kedua dari empat bersaudara itu pun mengaku kerap mencari jawaban atas keresahannya tersebut, namun tak jua didapatkan. Ia juga pernah mencoba bersikap biasa, namun dirinya tak nyaman dan tubuhnya menolak.
"Aku mencoba bersikap normal, tapi aku tidak merasa nyaman, my body rejects. And at that time, my friends were feeling uncomfortable with me when I pretend to be normal. It’s just ridiculous," katanya.
I'm bigger than just a transgender
"I'm bigger than just a transgender. Sorry! I just don't like when people see only the transgender part and disregard other quality," ungkapnya kepada Detikhot.
Bukan tanpa alasan Dena mengatakan hal tersebut. Soalnya sejak kecil, artis kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1987 itu memang tergolong cerdas dan punya prestasi dalam bidang akademis.
"Aku selalu juara kelas, at least 3-5 besar. Dan sempat juara umum ke-2 waktu kelas 2 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, Jakarta Selatan," kata anak kedua dari empat bersaudara itu.
Selepas SMA, mantan presenter Krucil di SCTV itu pun kemudian berkuliah dan lulus dari salah satu universitas paling bergengsi di negeri ini. Bahkan lebih membanggakan lagi, kini ia tengah berjuang menempuh pendidikan pascasarjana di Italia.
"Aku dulu kuliah di FISIP UI jurusan komunikasi dan sekarang lagi ambil master, tepatnya MBA in Design, Fashion & Luxury Goods di Alma Graduate School – University of Bologna, Italia," jelasnya.
Kendati mengawali kiprahnya dari dunia entertainment, namun ketertarikan Dena sesungguhnya lebih kepada dunia fashion. Namun, ia tak ingin menjadi perancang busana.
" I like entertainment, tapi dari aku kecil kalau ditanya pasti aku jawab mau jadi pengusaha, eh ternyata terbawa sampai sekarang. Fashion has always been my passion since I was little. But I don't wanna be designer. I chose to be fashion entrepreneur, from the business part, Moneywise!" paparnya.
Menghilang
Di era 90-an, Dena Rachman dikenal sebagai artis cilik bernama Renaldy. Awalnya ia memulai kariernya sebagai bintang iklan sebuah produk alat tulis. Kemudian teman ayahnya seorang produser mengajaknya untuk bernyanyi dan membuat album.
Kebetulan sang ayah Acan Rachman aktif di dunia entertainment sebagai seorang koreografer dan punya sanggar tari. Sehingga hal itu membantu memuluskan hasratnya menjadi seorang penyanyi.
"Waktu itu aku senang banget ditawarin, kebetulan memang aku senang nyanyi dan tampil di depan orang-orang," ungkapnya.
Sejak saat itu Dena mengaku aktif membuat album dan show ke berbagai daerah di sela-sela waktunya bersekolah. Hingga kariernya pun kemudian kian bersinar ketika menjadi presenter acara Krucil di SCTV.
"Bisa dibilang highlight karier aku dulu sebenarnya lebih dikenal sebagai presenter Krucil. Waktu itu aku lolos dari ribuan peserta audisi dan berhasil menjadi presenter Krucil cukup lama dari tahun 1995-1999 kalau nggak salah," katanya.
Artis lulusan Jurusan Komunikasi, Universitas Indonesia itu pun sering menjadi model video klip. Ia juga tercatat pernah bermain di beberapa sinetron laga seperti 'Misteri Gunung Merapi' dan 'Karmapala' di Indosiar.
Kian beranjak dewasa, Dena pun kemudian memilih untuk meninggalkan dunia entertainment. "It's a normal thing for a child star untuk menghilang ketika mereka dalam masa transisi, seperti perubahan karakter vokal, fisik dan yang paling penting mental," jelasnya.
"Waktu itu aku SMP, terakhir aku masih main sinetron laga. Tawaran untuk nyanyi sudah sangat jarang dan waktu itu sudah regenerasi ke zamannya Sherina. Lagian sudah nggak lucu lagi ya umur segitu kalau masih nyanyi-nyanyi ala artis cilik. Hahaha," kenangnya diiringi tawa.
Bukan tanpa alasan Dena mengatakan hal tersebut. Soalnya sejak kecil, artis kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1987 itu memang tergolong cerdas dan punya prestasi dalam bidang akademis.
"Aku selalu juara kelas, at least 3-5 besar. Dan sempat juara umum ke-2 waktu kelas 2 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, Jakarta Selatan," kata anak kedua dari empat bersaudara itu.
Selepas SMA, mantan presenter Krucil di SCTV itu pun kemudian berkuliah dan lulus dari salah satu universitas paling bergengsi di negeri ini. Bahkan lebih membanggakan lagi, kini ia tengah berjuang menempuh pendidikan pascasarjana di Italia.
"Aku dulu kuliah di FISIP UI jurusan komunikasi dan sekarang lagi ambil master, tepatnya MBA in Design, Fashion & Luxury Goods di Alma Graduate School – University of Bologna, Italia," jelasnya.
Kendati mengawali kiprahnya dari dunia entertainment, namun ketertarikan Dena sesungguhnya lebih kepada dunia fashion. Namun, ia tak ingin menjadi perancang busana.
" I like entertainment, tapi dari aku kecil kalau ditanya pasti aku jawab mau jadi pengusaha, eh ternyata terbawa sampai sekarang. Fashion has always been my passion since I was little. But I don't wanna be designer. I chose to be fashion entrepreneur, from the business part, Moneywise!" paparnya.
Menghilang
Di era 90-an, Dena Rachman dikenal sebagai artis cilik bernama Renaldy. Awalnya ia memulai kariernya sebagai bintang iklan sebuah produk alat tulis. Kemudian teman ayahnya seorang produser mengajaknya untuk bernyanyi dan membuat album.
Kebetulan sang ayah Acan Rachman aktif di dunia entertainment sebagai seorang koreografer dan punya sanggar tari. Sehingga hal itu membantu memuluskan hasratnya menjadi seorang penyanyi.
"Waktu itu aku senang banget ditawarin, kebetulan memang aku senang nyanyi dan tampil di depan orang-orang," ungkapnya.
Sejak saat itu Dena mengaku aktif membuat album dan show ke berbagai daerah di sela-sela waktunya bersekolah. Hingga kariernya pun kemudian kian bersinar ketika menjadi presenter acara Krucil di SCTV.
"Bisa dibilang highlight karier aku dulu sebenarnya lebih dikenal sebagai presenter Krucil. Waktu itu aku lolos dari ribuan peserta audisi dan berhasil menjadi presenter Krucil cukup lama dari tahun 1995-1999 kalau nggak salah," katanya.
Artis lulusan Jurusan Komunikasi, Universitas Indonesia itu pun sering menjadi model video klip. Ia juga tercatat pernah bermain di beberapa sinetron laga seperti 'Misteri Gunung Merapi' dan 'Karmapala' di Indosiar.
Kian beranjak dewasa, Dena pun kemudian memilih untuk meninggalkan dunia entertainment. "It's a normal thing for a child star untuk menghilang ketika mereka dalam masa transisi, seperti perubahan karakter vokal, fisik dan yang paling penting mental," jelasnya.
"Waktu itu aku SMP, terakhir aku masih main sinetron laga. Tawaran untuk nyanyi sudah sangat jarang dan waktu itu sudah regenerasi ke zamannya Sherina. Lagian sudah nggak lucu lagi ya umur segitu kalau masih nyanyi-nyanyi ala artis cilik. Hahaha," kenangnya diiringi tawa.
Sumber: http://hot.detik.com/